Kebudayaan di
manajemen
Beberapa aspek
penting dari manajemen kebudayaan adalah :
(a) pengadopsian metode perencanaan baru, sebuah perencanaan yang memiliki pendekatan multidimensi yang dapat mengakomodasi sifat-sifat multidimensi, pertentangan, dan ketidaksepadanan;
(b)
dari partisipasi menjadi kemitraan, sebuah manajemen yang menjadikan masyarakat tidak hanya memenuhi
kewajiban administrasi, tetapi melibatkan mereka lewat berbagi
informasi, konsultasi, pembuatan keputusan dan pelaksanaan aksi;
(c)
mensistemasi informasi dari bawah ke
atas atau sebaliknya ; dan
(d)
memberi pelatihan bagi pembuat keputusan
(agen) terhadap pendekatan budaya yang sensitif bagi pembinaan
dan pengembangan kebudayaan.
Jika
pembangunan dan pengembangan kebudayaan dilakukan secara sungguh-sungguh, menyeluruh
dan bersandarkan pada sejumlah pedoman di atas maka bisa diharapkan bahwa Kebudayaan
Indonesia akan mampu mentransformasikan manusia Indonesia menjadi agen-agen kebudayaan
(cultural agents) yang mampu menghadapi dinamika perubahan zaman dengan kepercayaan
diri kultural yang kreatif, dinamis dan merdeka.
Dengan
kepercayaan diri kultural semacam itu, bangsa kita akan mampu untuk menerima serta
memilah hal-hal baik dari berbagai kebudayaan luar tanpa harus kehilangan akar budaya
nusantaranya dan tanpa harus menjadi objek pasif dari kebudayaan luar tersebut.
Secara
keseluruhan, peran proaktif manajemen kebudayaan tidak hanya memperkenalkan dan
menyebarluaskan sistem, nilai serta norma kebudayaan Indonesia kepada dunia, namun
akan mengambil peran yang lebih kompleks, yaitu berupaya membangun sebuah jembatan
budaya yang akan menghubungkan berbagai kutub kebudayaan di dunia. Visi ini mesti
menjadi kepedulian seluruh pranata dan insan seni Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar